Coba kamu tanyakan pada dirimu, kapan terakhir kalinya kamu bermain game dengan tema ninja yang benar-benar seru untuk dimainkan di mobile? Jika jawaban kamu adalah Shadow Blade yang rilis dua tahun lalu, maka kemunculan Izanagi Samurai Ninja Online bisa jadi merupakan salah satu judul game ninja yang kemunculannya sayang untuk kamu lewatkan. Baik bagi kamu penggemar mobile MMORPG maupun yang bukan.
Seperti yang sempat saya jelaskan dalam artikel impresi minggu kemarin, Izanagi Samurai Ninja Online mengusung gameplay MMO yang cukup menarik untuk ukuran game mobile. Tidak seperti Order & Chaos: Online, Arcane Legends, dan lain sebagainya, Izanagi Ninja menyajikan aksi pertempuran real time yang membuatnya unik dibandingkan MMORPG sejenisnya
Izanagi Samurai Ninja Online | screenshot 1
Berhubung mekanisme permainannya sudah cukup saya bahas di artikel minggu lalu, dalam ulasan review ini saya mencoba untuk langsung straight to the point menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang saya temui sepanjang permainan Izanagi Samurai Ninja. Untuk bagian awal, sepertinya saya perlu menyoroti layar loading di bagian awal permainan MMO yang lumayan lama untuk ukuran game mobile.
Bagian splash screen dalam game ini menghabiskan waktu selama satu menit lebih untuk menuju menu utamanya saja. Hal ini dirasa kurang begitu praktis bagi mereka yang membutuhkan hiburan game instan, sehingga cukup menjengkelkan saya yang harus bolak balik menunggu loading di saat mengakses aplikasi lainnya. Saya merasa Izanagi membutuhkan perangkat mobile yang didedikasikan khusus untuk bermain game saja, karena aktivitas multitasking berpotensi membuatmu harus mengarungi lamanya waktu loading sekali lagi.
Izanagi Samurai Ninja Online | screenshot 2
Begitu permainan Izanagi dimulai, terus terang saya cukup takjub dengan upaya Asobimo dalam menyajikan aksi MMO ke dalam sebuah game mobile. Ukuran peta yang disajikan game ini benar-benar luas, sehingga terkadang saya merasa seperti sedang bermain MMORPG PC. Setiap wilayah dalam Izanagi terbagi dalam area besar yang memiliki lokasi crafting item tersembunyi sehingga membuatnya menarik untuk dijelajahi.
Dengan semakin luasnya jumlah peta yang saya jelajahi, otomatis kendala saya dalam bermain adalah satu, menghabiskan waktu untuk bergerak dari satu area menuju area lainnya. Sejauh ini saya tidak menjumpai adanya fitur fast travel yang tersedia gratis dalam Izanagi (di luar keberadaan pembelian IAP Transport Scroll dan NPC khusus tentunya), sehingga terkadang merepotkan saya di situasi genting seperti pada saat tas equipment penuh dan butuh membeli persediaan potion.
Izanagi Samurai Ninja Online | screenshot 3
Meskipun begitu, saya akui luasnya aspek eksplorasi di Izanagi tadi benar-benar menjadi pengalaman menarik yang menjadi nilai tambah game ini. Dalam sebuah kesempatan saya bahkan menjumpai monster dengan kisaran level yang sangat tinggi dengan santainya berdiri di zona berlevel kecil yang saya jelajahi. Saya sendiri juga bisa mengarungi area dengan syarat level yang cukup tinggi, dan meminta bantuan pemain lain untuk melakukan power leveling bersama-sama.
Untuk urusan gameplay, Izanagi cenderung meneruskan tradisi quest MMORPG yang rata-rata menghabiskan waktu kita untuk melakoni bermacam aktivitas grinding. Mulai dari membunuh monster dan mengumpulkan item sebanyak yang diperintahkan NPC, mengunjungi dan berbicara pada NPC yang tepat, dan masih banyak lagi lainnya. Untungnya tidak semua quest terkesan membosankan di sini. Apabila kamu mengikuti urutan quest secara baik, maka kamu akan menghadapi beberapa event cerita single player yang cukup seru seperti pertarungan menghadapi bos, menyaksikan kehancuran desa, dan lain sebagainya.
Izanagi Samurai Ninja Online | screenshot 4
Berbicara soal grafis, Izanagi menyajikan visual 3D yang oke berkat penggunaan engine Unreal yang juga memperkuat game mobile berkualitas seperti Infinity Blade, God Fire, dan lain sebagainya. Meskipun tidak sesempurna grafis game terkini, penggambaran karakter yang lumayan mendetail cukup membuat mata saya betah untuk melihat kustomisasi karakter pemain lain yang melintas di sekitar saya. Bukan cuma hanya itu saja, setiap jurus yang kamu keluarkan juga memperlihatkan efek visual keren, sehingga aksi ninjitsu dalam game ini cukup tergambarkan dengan sangat baik.
Hal lain yang patut disoroti dalam game ini adalah skema kontrolnya yang cukup efektif dalam menghadirkan pengalaman bermain game MMO di mobile. Di sini kamu diberikan kontrol virtual gamepad yang dikemas secara rapi di bagian sudut kanan layar. Setiap skill dan shortcut item yang kamu miliki bisa ditempatkan dalam menu radial yang memudahkan kamu mengeluarkan jurus dan meminum potion di saat bertempur.
Izanagi Samurai Ninja Online | screenshot 5
“Pasar Maling”, hmm … nama player shop yang Indonesia sekali :)
Untuk soal IAP, saya rasa Asobimo mematok harga yang terbilang cukup mahal untuk ukuran kantong gamer Indonesia. Bayangkan saja, harga 1 gem di sini setara dengan Rp12.000 dan setidaknya kamu perlu menggelontorkan uang sebesar Rp54.000 untuk memenuhi keperluan membeli bermacam penawaran lotere yang dijual game ini. Mulai dari booster untuk menambah EXP selama beberapa saat, kostum aksesoris khusus, dan lain-lain.
Untungnya, sama seperti mekanisme free-to-play MMORPG PC yang belakangan ini memberi kebebasan ekonomi kepada para pemainnya, di sini kamu juga bisa membeli bermacam equipment menarik lewat toko milik pemain lain. Meskipun patokan gold harga jual mereka di atas rata-rata, setidaknya kamu bisa mendapatkan beberapa equipment bagus dengan uang yang kamu peroleh dari melakukan grinding di Izanagi. 
Pada intinya, kemunculan Izanagi Samurai Ninja Online, telah menawarkan pengalaman bermain MMORPG yang tak kalah seru dengan game PC. Meskipun memiliki jam aktivitas grinding yang lumayan tinggi, setidaknya dengan ini penggemar MMORPG memiliki alasan menghabiskan waktu di depan smartphone untuk menjadi ninja terhebat di Izanagi.